Budidaya Buah Naga Di Pekarangan

0
191
views

Buah naga saat ini masuk dalam jenis buah yang banyak di gemari di Indonesia, karena buah ini memiliki rasa asam manis yang lezat. Selain itu, buah naga ini juga mempunyai banyak vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Buah naga termasuk tumbuhan yang termasuk dalam keluarga kaktus. Jenis buah naga yang beredar di Indonesia ada dua jenis yaitu : Hylocereus undarus  ( kulit merah dan daging buah berwarna putih ) dan Hylocereus polyrhisus ( kulit dan daging buah berwarna merah ). Buah naga cocok tumbuh di Indonesia dan dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-300 m dpl dengan curah hujan 720 mm per tahun dengan suhu 26 – 36 ᵒC.

Di Poktan Makmur jaya telah banyak di budidayakan buah naga yang di tanamdi pekarangan berkisar 2 hingga 12 batang atau lebih. Menurut Suripto ketua poktan makmur jaya, menanam buah naga selain dapat menambah gizi keluarga, menambah pendapatan apabila dalam sekala besar juga dapat memberikan nilai estetika karena selain bunganya yang cantik, apabila telah berbuah dan berwarna merah dapat memberikan daya tarik tersendiri sehingga tanaman buah naga menjadi tanaman yang unik jika dibanandingkan dengan tanaman hias yang lainnya. Poktan makmur jaya memperbanyak buah naga dengan cara vegetative stek batang.

Memperbanyak buah naga selain dengan cara vegetative juga dapat dilakukan dengan cara generative yaitu dengan biji. Namun cara ini hanya bisa dilakukan oleh penangkar benih atau orang yag ahli dibidangnya. Keuntungan menggunakan cara vegetative adalah tanam yangan tersebut mempunyai sifat identik dengan induknya, sehingga bibit yang akan digunakan adalah bibit yang berkualitas. Sedangkan batang yang akan digunakan adalah batang yang sudah pernah berbuah dua sampai tiga kali, hal ini bertujuan agar tanaman cepat berbuah papar Suripto.

Untuk tanaman yang akan digunakan sebagai bibit mempunyai ciri – ciri diameter batang 8 cm, keras batangnya dan sehat serta berwarna hijau. Beberapa langkah dalam budidaya buah naga yaitu :

  1. Membuat tiang panjat, yang berfungsi untuk menopang batang tanaman agar tidak mudah roboh dengan tinggi 2-2,5 m dan di tanam dalam tanah sedalam 50 cm. jarak tiang dalam satu baris yaitu 2,5 m sedangkan jarak antar baris 3 m, diantara barisan di buat saluran drainase sedalam 25 cm.
  2. Membuat lubang tanam 60 cm x 60 cm sedalam 25 cm . Tiang panjat berada di tengah lubang.
  3. Mencampur media tanam tanah : pasir (meningkatkan porositas tanah ) : pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1 dan di campurkan dengan dolomite atau kapur pertanian, hal ini dikarenakan tanaman membutuhkan kalsium.
  4. Memasukkan campuran media tanam tersebut kedalam lubang tanam, kemudian siram dengan air hingga basah.
  5. Setelah tiga hari beri tambahan pupuk TSP 25g pada setiap lubang tanam, pemberian pupuk melingari tiang panjat dengan jarak 10 cm.
  6. Menanam bibit bua naga kedalam lubang tanam. Untuk satu tiang panjat bisa ditanam 4 bibit buah naga. Jarak antara tiang panjat dan bibitnya adalah 10 cm.
  7. Pemberian pupuk kandang atau kompos setiap 3 bulan sekali dengan dosis 10 kg pada setiap lubang tanam.
  8. Pada fase pembungaan dan pembentukkan buah dapat di tambahkan pupuk NPK dan ZK dengan dosis 50 g dan 20 g pada setiap lubang tanam.
  9. Penyiraman setiap sore atau menyesuaikan dengan kondisi tanah.
  10. Pemangkasan cabang yang tidak produktif.
  11. Usia panen 10 – 12 bulan dari penanaman awal, ciri buah siap panen yaitu kulit buah merah mengkilap dan jumbai merah, mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup serta berat buah mencapai 400 – 600 gram.

Semoga dengan menanam buah naga di pekarangan dapat menambah gizi keluarga, menambah pendapatan serta dapat menjadi ciri khas poktan makmur jaya pada kususnya dan icon Desa Adi Luhur Kecamatan Panca Jaya pada umumnya.

Kontributor: Ika/PJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here