Budidaya Lele Dengan Teknik Bioflok Di Desa Tanjung Mas Rejo Kecamatan Mesuji Timur

Gapoktan Makarti Jaya adalah gapoktan yang ada di Desa Tanjung Mas Rejo. Gapoktan tersebut membudidayakan ikan lele dengan sisten bioflok. Budidaya lele sistem bioflok diterapkan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bisa menjadi makanan alami ikan. Caranya melalui penambahan kultur bakteri (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air kolam. Dengan menggunakan eknologi bioflok maka dapat memperbaiki kualitas air dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan nutrient sehingga dapat menghemat pakan.

Lele sangat cocok dibudidayakan dengan sistem bioflok karena pertumbuhannya yang cepat, dan memang dikenal lebih tahan dengan kondisi air apa pun. Sistem bioflok akan mempercepat pertumbuhan lele karena limbah pakan dan kotoran lele yang bisa meracuni kolam akan dinetralisasi dan diubah menjadi pakan alami. Selain itu, sistem bioflok juga akan memperbaiki kualitas air dan mencegah timbulnya bau tak sedap akibat pembusukan limbah kolam.

Teknik Budidaya yang dilakukan oleh gapoktan Makarti Jaya adalah :

  1. Kolam bunder ukuran 1 ½ m dan 3 m dengan tinggi 1,2 m
  2. Kolam diisi air setinggi 1 m
  3. Di beri bakteri
  4. Di beri garam 250 gr
  5. Molase, dibuat dari gula merah
  6. Dipasang aerator
  7. Setelah seminggu, kolam sudah bisa diisi ikan
  8. kolam diisi dengan 2000 ekor untuk kolam kecil dan 4000 ekor ikan lele untuk kolam besar

Pada awal budidaya ikan lele, pertumbuhan ikan lele berkembang dengan sangatbaik, memasuki musim kemarau terkendala dengan bakteri tidak tumbuh. Hal tersebut disebabkan karena kondisi air di desa Tanjung Mas Rejo menjadi payau jika memasuki musim kemarau. Jadi yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan sistem bioflok adalah kondisi air. (isyani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *