Cara Mengurangi Bau dan Lalat Pada Kandang Ternak

0
713
views

Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya bau dan lalat pada kandang ternak ayam. Salah satunya yaitu kualitas DOC (anak ayam)  akan berpengaruh terhadap hasil metabolisme tubuh ternak peliharaan, yaitu kadar  bau yang dihasilkan dari kotorannya. Kemudian kondisi kesehatan unggas harus dijaga dari penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan, biasanya unggas atau ternak lain yang mencret akan menimbulkan bau lebih menyengat dan akan mengundang banyak lalat. Selanjutnya gudang tempat penyimpanan pakan harus bersih dari ceceran pakan,menggunakan palet sebagai alas untuk menaruh/menyimpan  pakan, menghindari  dari sinar matahari dan hujan, menggunakan pakan yang berkualitas baik, karena akan menentukan hasil kotoran ternak, menghindari ceceran pakan dari gudang pakan ke kandang serta menghindari ceceran pakan agar tidak bercampur dengan kotoran karena  pakan yang tercecer akan segera dikerumuni lalat, karena aromanya mengundang datangnya lalat.

Faktor yang paling menentukan adanya bau dan lalat pada usaha ternak ayam yaitu Manajeman Perkandang yang sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan konversi makanan , laju pertumbuhan, dan kesehatan. Sebelum membangun kandang untuk ternak, sebaiknya memperhatikan hal sebagai berikut:

Lingkungan Kandang.

Drainase atau saluran air dilingkungan kandang harus baik, tidak boleh ada air yang tergenang.

Biosekuriti, kebersihan disekitar kandang terutama setelah panen harus dijaga dengan baik, disemprot dengan disinfektan atau EM4, agar tidak mengeluarkan bau yang menyengat serta larva lalat akan dihambat untuk menetas.

Membersihkan rumput-rumput  liar di sekitar kandang, karena akan menjadi tempat hinggap dan bersembunyi lalat.

Peningkatan tata laksana kandang dengan ventilasi yang cukup, agar kondisi kandang tidak lembab.

Penggunaan insktisida pembasmi lalat merupakan alternatif terakhir. Ada beberapa jenis insektisida khusus untuk membasmi lalat dicampur dengan pakan salah satunya dengan menggunakan jenis insektisida yang menggunakan bahan cyromazine

Kontrol kimia sebaliknya digunakan untuk peternakan ayam layer karena periode pemeliharaan cukup panjang, sedangkan untuk broiler digunakan metode mekanik.

Air limbah  cucian peralatan dapur, pakaian dan yang lainnya dialirkan pada tempat penampungan air yang tertutup.

Ayam yang mati agar segera dikubur atau dibakar, jangan biarkan tergeletak lama apalagi sampai busuk di areal kandang.

Gunakan tempat sampah tertutup

Hindari tempat sampah terbuka ditaruh diareal kandang, karena akan mengundang lalat dan selanjutnya berkembangbiak di kandang.

Pemeliharaa Kandang.

Lakukan pengedukan dan pembersihan kotoran setiap 3 (tiga) hari sekali.

Kotoran ayam yang sudah dikeduk segera masukkan ke dalam karung, simpan di gudang kotoran tersendiri, jangan terkena sinar matahari dan hujan.

Gudang kotoran agar dibuat agak jauh dari kandang.

Sekam/litter, harus selalu dalam keadaan kering.

Hindari ceceran air minum.

Ganti sekam yang basah dengan yang baru dan kering.

Jangan gunakan tempat air minum yang bocor, Untuk tempat minum otomatis (belldrinker) batas permukaan air maksimum ¾ dari permukaan bibir galon.  Bila perlu beri EM4 melalui air minum atau spray.

Pada kandang panggung, dasar kandang harus selalu dalam keadaan kering.

Hindari atap kandang yang bocor, bila bocor segera perbaiki.

Jangan gunakan tempat pakan yang bolong, permukaanya tidak rata atau retak

Memasukan pakan pada tempat pakan jangan tercecer

Hindari penggunaan obat anti lalat. Ada jenis anti lalat tertentu yang sifatnya mengundang lalat untuk datang karena tertarik dengan aroma yang ditimbulkan oleh obat anti lalat tersebut.

sumber : http://distani.tulangbawangkab.go.id/news/read/3643/cara-mengurangi-bau-dan-lalat-pada-kandang-ternak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here