Mesuji Timur, 17 Desember 2014. Musim hujan telah tiba, masyarakat kembali sibuk di sawah. Pada saat musim tanam padi masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah tenaga kerja untuk menanam padi. Pada saat tanam ini membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan biaya yang tinggi. Fenomena yang adasekarang adalah semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dibidang pertanian, Oleh sebab itu diperlukan penerapan teknologi dalam kegiatan budidaya padi.
Untuk mendukung peningkatan pangan di Mesuji, khususnya Mesuji Timur sebagai salah satu sentral tanaman pangan, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan bantuan alat penanam padi (transplanter). Demo transplanter tersebut dihadiri oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam. Dengan alat tersebut diharapkan semua sawah di Mesuji Timur dapat tertanami dengan cepat dan serentak.
Bibit padi yang digunakan pada alat transplanter ditanam pada kotak khusus, sehingga diperoleh bentuk lembaran-lembaran bibit. Persemaian dilakukan pada kotak persemaian bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan suhu. Penggunaan alat transplanter mensyaratkan beberapa persyaratan teknis diantaranya:
- Olah tanah sempurna (lahan rata/datar)
- Lahan yang macak-macak
- Persemaian sistem dapok (petak-kecil)
Masyarakat Mesuji Timur sangat antusias menyambut bantuan alat transplanter terebut, karena dengan alat tersebut dapat menghemat biaya dan tenaga kerja. Menggunakan transplanter lahan 1 Ha dapat diselesaikan dalam waktu setengah hari, menghabiskan bensin 6 liter, dan tenaga kerja 2 orang.
Dengan adanya alat tersebut, Semoga dapat meringankan petani, memberikan semangat baru bagi petani, dan tujuan akhirnya adalah swasembada pangan dapat kita capai. Amin. (Isyani)
