Komposter Sederhana Untuk Mengolah Sampah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik Cair

0
1274
views
komposter sederhana

Sejak dulu kala, sampah merupakan permasalahan yang pelik bagi masyarakat maupun pemerintah. Peningkatan volume sampah semakin hari semakin meningkat. Peningkatannya pun tidak terbatas pada volume saja namun keragaman jenis sampah pun meningkat. Menurut Purwawisata dan Mulyadi (1989), peningkatan sampah disebabkan oleh; 1) peningkatan jumlah penduduk, 2) berubahnya gaya hidup dan kesejahteraan masyarakat dan 3) meningkatnya industri pertanian maupun non pertanian.

Pengelolaan sampah volume kecil akan lebih mudah dibanding volume besar. Oleh karena itu pengelolaan sampah akan lebih baik dan berhasil jika dilakukan di tingkat produsen sampah paling awal yakni ditingkat rumah tangga. Salah satu bentuk pengelolaan sampah rumah tangga adalah dengan cara mengolah sampah menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan hasil dekomposisi bahan organik dengan bantuan mikroba pengurai. Selain itu, dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik cair dibutuhkan media tempat berlangsungnya proses dekomposisi. Bahan sederhana yang dapat  digunakan adalah bekas ember cat atau tong biru yang saat ini mudah ditemukan di pasar.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Dekomposisi

Pemupukan dengan menggunakan pupuk organik cair selain menambah kesuburan tanah, yakni penambahan unsur hara, juga memberikan manfaat lebih dibandingkan pupuk anorganik. Manfaat lebih tersebut diantaranya; memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation, meningkatkan aktiivitas biologi tanah, menahan air dan tidak menimbulkan masalah lingkungan (Yuwono,2008). Untuk mendapatkan hasil yang baik beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya: mikroba dekomposer, aerasi udara, suhu, kelembaban, nutrisi bagi mikroba, ukuran partikel sampah, waktu pengomposan, dan pH bahan organik (Isroi,2008).

Pembuatan Komposter Sederhana

Dalam membuat komposter sederhana untuk skala rumah tangga dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Bor listrik
  2. Pisau atau cutter
  3. Ember bekas cat / tong biru
  4. Pipa paralon ukuran 1 inc dan lem paralon
  5. Kran 1 buah
  6. Bahan penyaring / bekas baskom kecil

Cara Pembuatan

  1. Lubangi tutup ember sesuai dengan ukuran pipa yang digunakan sebagai tempat aerasi.
  2. Sesuaikan tinggi paralon 1 inc yang digunakan, usahakan lebih tinggi dari ember. Kemudian lubangi dengan bor listrik pada paralon pada bagian bawahnya sebatas bagian dalam ember.
  3. Pasang pipa pada lubang tutup ember yang telah dibuat sebelumnya, atur tinggi pipa sesuai dengan tinggi ember.
  4. Siapkan bahan penyaring media, bisa berupa plastik bekas baskom dan lubangi kecil sebagai tempat bahan/ material sampah pada bagian dalam ember.
  5. Buat lubang pada tepi bawah ember, kemudian pasang kran air. Atur tinggi pemasangan kran sekitar 3-4 cm dari tepi bawah.
  6. Pasang bahan penyaring media, yang dapat dibuat dari lembaran plastik bekas yang diberi lubang kecil-kecil.
  7. Siapkan kultur mikroba (EM4) yang akan digunakan, konsentrasi yang digunakan 5—10%.
  8. Pembuatan kultur dilakukan dengan mencampur air sumur 1 liter dengan 1 sendok gula, kemudian dilarutkan. Setelah dianggap homogen baru dimasukkan larutan EM4 sekitar 1 tutup (15-20 ml).
  9. Masukan material sampah perlahan ke komposter, pastikan sampah yang dimasukkan tidak banyak mengandung air atau sampah ditiriskan terlebih dahulu.
  10. Siram atau percikkan kultur EM4 yang telah dibuat ke material sampah, dan pasang tutup ember.
  11. Biarkan proses pengomposan awal berlangsung 3 minggu (21 hari), setelah itu pelindian/ pengambilan pupuk cair dapat dilakukan 3-4 hari sekali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here