Mengoptimalkan Lahan Perkarangan Untuk Pemenuhan Gizi Keluarga

0
58
views

Peningkatan jumlah penduduk menuntut penyediaan bahan pangan yang cukup. Terutama dimasa pandemi saat ini, kebutuhan akan pangan menjadi isu utama permasalahan sosial masyarakat. Disamping itu pemenuhan pangan juga mempengaruhi status ketahanan pangan suatu masyarakat. Untuk itu suatu hal umum jika ketahanan pangan merupakan isu utama yang menjadi perhatian berbagai negara di dunia saat ini. Selain karena keberadaannya terbatas, laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat sehingga kebutuhan akan sumber daya pun meningkat.

Ketahanan pangan juga merupakan ketesediaan produk yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi keberlangsungan hidupnya dan salah satunya adalah komoditas hortikultura. Komoditas hortikultura meliputi tanaman buah-buahan, tanaman hias (florikultura), sayuran dan tanaman biofarmaka. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan mulai dari rumah tangga. Salah satu upaya memenuhi kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan. Melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi gejolak harga pangan.

Istilah pekarangan dapat didefinisikan sebagai sebidang tanah di sekitar rumah yang masih diusahakan secara sambilan (Sajogyo, 1994). Untuk itu pola  pertania  di  lahan  pekaranganumumnya berupa campuran (multi komoditas). Petani menanam berbagai macam komoditas baik berupa tanaman tahunan    maupun semusim. Demikian juga dari jenis komoditas dapat berupa  tanaman  pangan,  hortikultura, perkebunan  dan bahkan  untuk ternak maupunikan. Tentu  saja  dalam pemiliha komoditas, petani sudah mempertimbangkan tujuan utama   penanaman apakah untuk sekedar memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, untuk komersial, konservasi, dan sebagainya.

Salah satu komoditas yang sering dibudidayakan di perkarangan adalah komoditas sayuran, komoditas ini relatif mudah dibudidayakan dan bisa menjadi sarana pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Optimalisasi pengelolaan lahan pekarangan untuk pengembangan usahatani tanaman sayuran perlu ditingkatkan pelaksanaannya agar dapat memberikan peningkatan produksi dan meminimalkan terjadinya gejolak harga yang tinggi.

Akan tetapi pengelolaan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran sangatlah berbeda dengan budidaya tanaman lainnya karena memerlukan penanganan lebih. Permasalahan dalam pengelolaan usahatani tanaman sayuran perlu penanganan secara intensif terutama di luar musim. Salah satu mengintensifkan pemanfaatan lahan pekarangan dan telajakan dengan budidaya tanaman sayuran secara Hygroganik.

Hidroganik berasal dari kata “Hidro” dan “Organik” adalah sistem budidaya tanaman organik dengan memadukan sistem hidro dan sistem organik. Sumber nutrisi utama dari hidroganik ini diperoleh dari pupuk organik padat dan air sebagai nutrisi tambahan. Perpaduan keduanya menghasilkan suatu sistem di mana budidaya tanaman dilakukan boleh menggunakan maupun tanpa media tanah tapi yang terpenting menggunakan pupuk organik, juga dapat menggunakan organik alami dari kotoran ikan yang dipelihara di bawah tanaman, sehingga sistem ini selain dapat menghasilkan tanaman diatasnya juga dapat mengahasilkan ikan yang ada di bawah tanaman.

Adapun keuntungan dari sistem budidaya tanaman hidroganik sebagai berikut :

  • Tidak perlu mengolah lahan
  • Tidak banyak gulma
  • Pengendalian OPT lebih mudah
  • Tidak perlu penyemaian
  • Lebih hemat bibit
  • Perawatan mudah
  • Panen lebih mudah
  • Hasil panen lebih maksimal
  • Tidak membutuhkan air banyak

 

Beberapa contoh budidaya tanaman sayuran dengan sistem Hidroganik seperti cabai, sayur hijau salad, serta beraneka ragam jenis sayuran lainnya. Ada beberapa teknik budidaya dalam sistem hidroponik, yaitu :

a. Hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique)

Siatem ini banyak digunakan oleh skala industri dan rumahan. Berkembang sejak 1960-an oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Little Research Institute Litlehampton, Inggris. Mengandalkan media air berpenopang dengan pengaturan sirkulasi oksigen, serta pemberian nutrisi yang optimal. Cara bercocok tanam hidroponik sistem NFT sebagai berikut,

  • Siapkan beberapa pipa atau talang, dan pompa.
  • Lubangi pipa sesuai dengan panjangnya dengan jarak antar lubang sama.
  • Susun pipa atau talang yang dipersiapkan untuk jadi tempat menanam tanaman.
  • Siapkan penampung pada ujung pipa yang lebih rendah.
  • Pasang pompa untuk mengalirkan air bernutrisi agar alirannya maksimal.
  • Konsep dasar sistem ini, tanaman tumbuh pada bagian lapisan nutrisi yang tidak dalam, serta menjaga sirkulasi agar tanaman tetap mendapat nutrisi, oksigen, dan air tercukupi.
  • Cara bercocok tanam hidroponik sistem NFT baik diterapkan untuk sayuran hijau, seperti kangkung dan bayam.

 

b. Hidroponik Sistem Wick

Cara bercocok tanam hidroponik sistem wick sangat cocok diterapkan bagi pemula. Sistem penanaman ini cock untuk jenis tanaman kecil, seperti sawi, kangkung, bayam, dan jenis sayuran kecil yang tidak membutuhkan banyak air.
Hidroponik sistem wick mengharuskan Anda selalu mengganti larutan nutrisi dibawahnya, layaknya tanaman yang lain, ia juga butuh penyiraman

Siapkan alat-alat berupa :

  • 1 botol air mineral bekas, masih layak pakai
  • Alat pemotong, seperti cutter atau gunting
  • Sumbu kompor atau kain flannel
  • Alat untuk melubangi, bisa solder atau paku
  • Air nutrisi

 

Cara membuat :

  • Potong botol bekas menjadi 2 bagian.
  • Lubangi tutup botol menggunakan paku yang dipanaskan kemudian tusuk tutupnya.
  • Gabungkan kedua bagian botol, dengan membalik bagian moncong (tutup botol) menghadap ke bawah.
  • Pasang sumbu kompor atau kain flannel pada lubang di tutup botol tadi, pastikan bahwa sumbu dapat mengaliri air nutrisi terserap sempurna.
  • Tanam bibit tanaman pada bagian atas botol dengan tanah secukupnya.
  • Isi bagian bawah botol dengan air nutrisi.
  • Pastikan jarak bibit yang ditanam lebih dekat dengan dasar botol plastic, supaya mendapat nutrisi secara penuh.

 

Secara umum sistem budidaya menggunakan sistem hidroponik cukup mudah, akan tetapi tetap saja beberapa tips budidaya (dari laman merdeka) ini bisa diperhatikan, yaitu :

 

  1. Pastikan tanaman Anda terkena sinar matahari yang cukup, supaya tidak mudah layu akibat kekurangan fotosintesis.
  2. Hidroponik botol dalam rumah, bisa Anda letakkan dengan jendela tembus cahaya atau disiasati menggunakan lampu fotosintesis.
  3. Bisa diberi tambahan nutrisi dengan semprotan pupuk organic cair pada daun dan batangnya, mengimbangi kebutuhan asupan nutrisi.
  4. Apabila tanaman Anda sudah cukup besar dan kurang muat, sebaiknya langsung dipindah ke pot atau botol yang lebih besar. Berhati-hatilah jangan sampai merusak akar tanamannya.

sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/93960/mengoptimalkan-lahan-perkarangan-untuk-pemenuhan-gizi-keluarga/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here