Terkadang penerapan teknologi pertanian memang harus dipaksakan. Hal ini terbukti dengan penerapan teknologi pertanian Program System of Rice Intesifikasi ( SRI ) petani menerapkan sistem tanam jajar legowo, dengan sitem tanam jajar legowo 4 : 1 dengan jarak tanam 40 x20 x 20 cm di desa Wira Bangun dan desa Bangun Mulyo kec. Simpang Pematang Kab. Mesuji dengan luas 40 hektare.
Program SRI dari Kementrian Pertanian yang digulirkan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sangat membantu petani dalam penerapan teknologi pertanian seperti penggunaan benih unggul, pengairan berselang, pengolahan tanah, sistem tanam jajar legowo, penggunaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida hayati sehingga menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, tidak berbahaya bagi makhluk hidup baik mikroorganisme, hewan, tumbuh-tumbuhan dan manusia.
Hal pokok yang menyulitkan penerapan teknologi dengan sistem jajar legowo yaitu regu tanam yang terbiasa menanam dengan sistem tegel 20 x 20 cm, dengan sistem jajar legowo setiap orang membawa enam baris dimana setiap empat baris diberi gang satu baris tanam, hanya saja tanaman pinggir pada baris satu dan empat masih ompong (belum dirapatkan dengan jarak 10-12,5 cm) sehingga populasi tanaman belum bertambah.
Masih perlu banyak waktu untuk merubah perilaku dan ketrampilan regu tanam yang biasanya terdiri dari ibu-ibu petani. Semoga dengan adanya program SRI dengan penerapan teknologi pertanian dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan ikut melestarikan pertanian yang berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan petani.
(Tri/ SP)