# Peralatan dan Bahan
Peralatan :
- Penderesan (sabit dan parang)
- Pemasakan (wajan/kuali, sendok)
- Pendinginan (Mangkok bambu dengan Diameter = 15 cm
Bahan-bahan :
- Zodium metabilisulphite, untuk mengkristalkan air nipah saat berlangsung penderesan
- Kayu bakar, untuk memasak air nipah sekitar 0,1 M3
# Teknik Pengolahan Gula Nipah
- Pembersihan
Pembersihan tandan dari kotoran daun kering dan sampah kemudian dilakukan Pengolesan lumpur untuk menghindari peretakan dari sinar matahari pada tandan siap deres.
- Penderesan
Penderesan diawali dengan pembersihan dan penyiraman tandan selanjutnya dimulai pemotongan tandan dari bagian bawah tepatnya pada buku ke-1 bagian ujung dekat tandan. Setelah itu diikatkan kantong plastik (ukuran 1 atau 2 kg) untuk menampung air nipah. Pada plastik sebelum diikatkan terlebih dahulu dibubuhi zat zodium metabolisulphite sekedarnya, untuk dapat lebih mengkristalkan air nipah. Pembaharuan penderesan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
- Pemasakan
Setelah air nipah terkumpul, dilakukan pemasakan air nipah dalam kuali/wajan tanpa campuran lain secara terus-menerus selam 3 jam dengan api yang hidup terus dan digodok dengan sendok sampai menjadi gula. Umumnya kayu dibakar diambil dari hutan alam atau dibeli dari pengumpul kayu bakar. Adapun hasil pemasakan gula nipah sekitar 4-5 Kg.
- Pendinginan
Setelah dilakukan pemasakan maka proses selanjutnya adalah pencetakan pada cetakan bambu, selanjutnya didinginkan selama 1 jam. baca juga pembuatan garam nipah (Zae)