Ketersediaan pakan yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi sebagian besar peternak baik kambing maupun sapi yang ada di Kecamatan Panca Jaya. Sebagian besar peternak kambing untuk memenuhi kebutuhan pakan kambing hanya mengandalkan daun singkong yang diperoleh dari petani di Kawasan Register yang memanen singkong.
Sanex, begitu orang memanggilnya. Pria yang suka ngebrake dan merupakan salah seorang anggota RAPI Kabupaten Mesuji . Dipekarangan seluas 750 m2 dikembangkan budidayakan rumput gajah odot yang rencana akan digunakan untuk memelihara kambing. Saat ini rumput odot yang ditanam telah berumur 2 bulan (60 HST) dengan tinggi tanaman 40-50 cm. Bibit odot diperoleh dari petani di unit II Tulang Bawang dengan harga Rp 150.000 per karung. Pada proses penanaman, sanex hanya melakukan pengolahan tanah dengan cangkul dan melakukan pemupukan dasar dengan menggunakan kotoran kambing yang telah dikomposkan sebelumnya.
Berdasarkan situs online www.faunadanflora.com bahwa rumput odot memiliki beberapa keunggulan yaitu batangnya yang relatif pendek, pertumbuhan relatif cepat, lebih disukai ruminansia, daunnya yang lembut dan tidak berbuku, dapat beradaptasi dengan lahan, dapat tumbuh sekitar 50 – 80 batang dalam satu rumpun dan yang penting tidak memerlukan perawatan khusus. Selain itu, rumput odot memiliki nutria yang cukup baik yaitu kadar lemak daun 2,72%, kadar lemak batang 0,91%, CP daun 14,35%, CP batang 8,1%, digestibility daun 72,68% digestibility batang 62,56% dan protein kasar 14%.
Hasil kajian BPTP Bali di lokasi Pengembangan Model Pertanian Bio Industri, Desa Antapan Kecamatan Baturiti, Tabanan, tahun 2016 didapatkan pertumbuhan sapi yang diberi 50% rumput odot dan 50% rumput lapang lebih baik dibandingkan dengan 100% rumput lapang. Secara ekonomi, substitusi 50% rumput odot berdampak positif terhadap keuntungan usahatani. Dengan substitusi 50% rumput odot berpotensi meningkatkan keuntungan mencapai 44,53%. (Din PJ)
