Budidaya tanaman kembang kol tidak jauh berbeda dengan kubis. Kembang kol merupakan sayuran sehat yang banyak diminati masyarakat luas. Sebagian besar petani membudidayakan kembang kol melalui biji atau benih yang dibeli dari toko pertanian, dan dibudidayakan terutama pada daerah-daerah dataran tinggi. Untuk dataran rendah seperti di Mesuji, kembang kol dapat diperbanyak melalui anakan yaitu dengan cara merundukkan / memiringkan tanaman indukan dari kembang kol yang telah dipilih kualitas indukan yang baik, sehat dan bebas dari hama dan penyakit tanaman.
Sebelum kembang kol dipotong atau dipanen, terlebih dahulu induk tanaman kembang kol dirundukkan atau dimiringkan, kemudian beberapa ketiak daunnya ditimbun menggunakan tanah. Setelah 1-2 bulan akan tumbuh akar dari ketiak daun yang tertimbun tanah tersebut. Sehingga dari ketiak daun tersebut akan tumbuh tunas – tunas baru. Anakan yang sudah tumbuh tunas baru sudah siap untuk dipisahkan dari induknya dan dapat dipelihara atau dibudidayakan kembali.
Uji coba tersebut telah dilakukan di Kelompok Wanita Tani “Melati” Desa Adi Luhur Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji Lampung pada awal Desember 2018 dan anakan yang telah tumbuh tunas telah dipisahkan dari induknya pada januari 2019 untuk menjadi tanaman – tanaman baru yang mudah-mudahan dapat dipanen pada beberapa bulan berikutnya.
Kontributor : Ika Rahmawati, S.P.
