Memasuki tahun baru 2024, di Kabupaten Mesuji mulai memasuki musim penghujan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya intensitas hujan tinggi. Semakin tinggi curah hujan akan meningkatkan potensi terjadinya bencana banjir terutama daerah sawah di Kawasan mesuji timur, mesuji dan rawajitu utara.
Curah hujan tinggi akan sangat menentukan kondisi pertanaman padi dikawasan sentra tanaman pangan tersebut. Mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat curah hujan tinggi, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji memerintahkan para penyuluh pertanian lapang untuk melakukan monitoring.
Berdasarkan hasil monitoring di Desa Sungai Sidang Kecamatan Rawajitu Utara (9/1/2024), sudah mulai terlihat air menggenangi sawah setinggi 25 cm dengan luas terdampak 15 ha. Namun demikian, para petugas dan petani sudah mengantisipasi dampak tersebut dengan mengoperasikan mesin pompa air untuk membuang dan mengurangi volume genangan air disawah.
Monitoring berkala dilakukan bersama penyuluh pertanian, kelompoktani, aparatur desa dan petugas pengamat hama diwilayah kerjanya masing untuk mencegah dampak curah hujan tinggi yang merugikan petani.
Pemerintah Kabupaten Mesuji telah melakukan berbagai antisipasi untuk mengatasi curah hujan tinggi yang selalu datang setiap awal tahun yaitu dengan mensiagakan pompa in-out dari sawah, merehabilitasi jaringan irigasi, penggunaan benih tahan genangan, perlindungan terhadap petani melalui Asuransi Usaha Tani Padi.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mesuji beserta stakeholder terkait diharapkan tanaman padi dapat tumbuh baik, dengan produktivitas tinggi dalam rangka menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Mesuji.
