Tanaman cabe merupakan tanaman yang memerlukan perawatan yang ekstra dan memerlukan modal yang cukup besar. Selain itu butuh ketrampilan bagi petani untuk membudidayakan produk hortikultura yang satu ini. Salah satu metode untuk memperkenalkan hortikultura khususnya tanaman cabe kepada anak-anak sekolah adalah dengan mengadakan kunjungan. Pada Bulan Mei siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Simpang Pematang melakukan kunjungan ke lahan cabe milik Bapak Bambang, TW di desa Wira Bangun Kecamatan Simpang pematang.
Petani cabe yang juga merupakan Ketua Gapoktan menjelaskan tentang teknologi yang telah diterapkan pada usaha tani cabe. Tanaman Cabe ditanam di areal sawah. Teknologi yang digunakan antara lain: penggunaan benih cabe unggul hibrida, pembuatan surjan pada lahan sawah untuk menghindari kebanjiran dan pemberian mulsa plastik hitam perak, serta instalasi air untuk penyiraman.
Harga komoditi cabe sangat berfluktuatif, Pak Bambang mengakui harga yang dialami dari Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 60.000,- sehingga bisa dibayangkan keuntungan yang diperoleh bila harga tinggi. Hal ini memacu keingintahuan siswa untuk berusahatani cabe karena keuntungan yang menjanjikan. Sehingga setelah lulus sekolah nanti ilmunya dapat diterapkan untuk berwirausaha daripada harus mencari pekerjaan dengan bekerja di perusahaan/ orang lain. (Tri/ SP)