Jerami Bolus (Jebol)

0
288
views
Jebol Fermentasi Jerami Dengan Isi Rumen

Masalah mendasar yang mempengaruhi produksi dan produktivitas ternak ruminansia pada umumnya adalah rendahnya kualitas, kuantitas dan ketersediaan pakan hijauan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengefisiensikan penggunaan lahan, penanganan pasca panen hijauan dan pemanfaatan limbah pertanian. Limbah pertanian adalah bagian dari tanaman pertanian diatas tanah atau bagian pucuk, batang yang tersisa setelah diambil hasil utamanya. Salah satu limbah pertanian yang potensial dan belum banyak dimanfaatkan secara optimal adalah jerami padi. Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan pakan ternak ruminansia hingga saat ini belum maksimal yang disebabkan oleh rendahnya nilai nutrisi, kecernaan dan konsumsinya. Jika dibandingkan dengan rumput, jerami padi memiliki kadar protein kasar dan nilai energy yang rendah ditambah konsenterasi silica didalam lapisan epidermis bisa mencapai 13,4% dari berat jerami padi yang bisa bertindak sebagai penghambat pemecahan lignoselulosa. Kandungan nilai nutrisi, kecernaan dan konsumsi jerami padi dapat ditingkatkan melalui pra-perlakuan jerami padi secara biologis melalui penambahan additive dan fermentasi. Penambahan additive dapat berupa bolus/isi rumen sebagai starter untuk proses fermentasi.

Bolus adalah isi rumen yang berasal dari ternak ruminansia (sapi, kambing, domba dan kerbau) dan atau ruminansia lain seperti anoa. Di dalam isi rumen terdapat mikroba pencerna serat yang dominan dalam interaksi adalah kelompok bakteri selulotik yaitu Ruminococcus sp., Selenomonas sp., Streptococcus sp., kelompok protozoa selulotik yaitu Isotricha sp., Dasytricha sp., Entodinium sp., Eudiplodinium sp., dan kelompok fungi yaitu Anaeromyces sp., Neocalimmastix sp., Orpinomyces sp., Piromyces sp.

Bolus mengandung banyak mikroorganisme (bakteri, protozoa) yang dapat berfungsi membantu dalam menghidrolisa serat kasar dalam bahan pakan menjadi zat-zat yang lebih sederhana, sehingga akan meningkatkan daya cerna dan nilai protein dalam bahan pakan tersebut. Contohnya dalam hal pembuatan “Jebol”.

Jerami dapat diberikan langsung pada ternak untuk dikonsumsi, tetapi sebagaimana kita maklumi bahwa jerami mempunyai nilai gizi yang rendah yaitu nilai gizi dan daya cernaknya rendah.

Jebol merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu nutrisi dari jerami tersebut yaitu dengan cara fermentasi menggunakan starter yang berasal dari isi rumen. Jerami bolus (jebol) dapat diberikan pada ternak dengan dosis 6 kg per 100 kg bobot badan atau 6% dari bobot badan.

Jebol memiliki potensi biologi dan ekonomis yang sangat besar yaitu:

  • Kandungan protein pada jerami meningkat, sehingga sangat potensial bagi makanan ruminansia.
  • Kandungan serat kasarnya menurun, sehingga jebol menjadi lebih mudah dicernak oleh ternak atau daya cernanya meningkat.
  • Pembuatan jerami bolus sangat praktis, murah dan dapat dilakukan sendiri oleh petani-peternak.
  • Jerami bolus dapat disimpan dalam waktu lama, sehingga berguna sebagai makanan cadangan terutama pada musim paceklik.

Berikut ini prosedur pembuatan JEBOL :

Bahan dan alat

  • 15 kg isi rumen (bolus)
  • 100 kg Jerami
  • tali rapia/pengikat dari karet
  • kantong/karung plastik/drum
  • golok
  • timbangan

Teknik pembuatan

  • Jerami padi dilayukan selama 24 jam
  • Jerami dipotong-potong sepanjang 5-10 cm
  • Campurkan jerami + bolus hingga merata
  • Masukkan dalam karung sambil dipadatkan
  • Ikat bagian ujung dari karung
  • Masukkan karung-karung plastik tersebut ke dalam drum/tong sambil dipadatkan, kemudian ditutup dan diberi pemberat.
  • Biarkan campuran tersebut selama 4 minggu di tempat yang teduh

Proses Pembutan Jebol

Setelah itu dapat diberikan pada ternak, namun sebelumnya harus diangin-anginkan terlebih dahulu. (Zae)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here