KWT Mandiri Desa Harapan Mukti Terima Bantuan KRPL

0
136
views
program krpl harapan mukti

Peningkatan ketahanan pangan merupakan prioritas utama dalam pembangunan karena pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu nasional di Indonesia. Ketahanan pangan diartikan sebagai tersediannya pangan dalam jumlah yang cukup, terdistribusi dengan harga terjangkau dan aman dikonsumsi oleh setiap warga untuk menopang aktivitasnya sehari-hari sepanjang waktu. Berdasar definisi tersebut, terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga merupakan tujuan sekaligus sebagai sasaran dari ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karenanya pemantapan ketahanan pangan dapat dilakukan melalui pemantapan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Rumah Pangan Lestari merupakan salah satu konsep pemanfaatan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun perkotaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal. Untuk tanaman, antara lain jenis sayur, buah, cabai maupun toga. Sedangkan ternak, dapat berupa budidaya lele, ayam, dan kambing. RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Kelompok Wanita Tani ( KWT ) Mandiri yang berada di Desa Harapan Mukti Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji telah dapat mengakses dan menerima manfaat program yang digulirkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Mesuji yang didampingi dan dibimbing oleh Peyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Mesuji.

Sampai dengan hari ini (07/08/2017), proses persiapan lahan sedang dilakukan dengan membersihkan lahan yang akan digunakan dari gulma, sampah dan tanaman ubi kayu yang telah siap panen untuk digantikan dengan tanaman sesuai dengan anjuran program ini. Lahan yang dibersihkan tersebut merupakan milik pengurus KWT bernama ibu Siti Alfiah dengan luas 1250m2 ( 25 x 50 m ) diperuntukan untuk kebun bibit yang memproduksi bibit dan benih disamping tempat pembelajaran warga sekaligus konservasi sumber daya genetik.

Dalam wawancara ditempat kediamannya, Ketua KWT Mandiri Ibu Tri Ngafiah mengatakan sebelum ada program KRPL ini kami telah telah berinisiatif menanam tanaman cabe dan sayuran berupa kangkung,bayam dan katuk sehingga kami merasakan ada manfaatnya dimana kami tidak harus membeli daan mengeluarkan uang untuk belanja sayuran tetapi kami dapat memenuhinya melalui pekarangan yang dimanfaatkan tersebut dan mudah-mudahan dengan adanya program ini kami akan mendapatkan manfaat lebih banyak dan memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan anggota KWT lain khususnya dan ketahanan pangan keluarga indonesia umumnya.