Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) mempunyai beberapa varietas, yang sering kita temui adalah ubi jalar ungu, kuning dan putih. Di antara ketiganya, ubi jalar ungu yang paling disukai karena rasanya yang lebih manis dan teksturnya yang lebih lembut. Warna ungu, kuning dan putih pada ubi jalar menandakan tingginya kandungan antioksidan dan betakaroten.
Berdasarkan penelitian, ubi jalar sebagai sumber karbohidrat memiliki indeks glikemik 54. Nilai indeks glikemik (IG) 70 tinggi. Jadi ubi jalar termasuk rendah. Tepung ubi jalar mengandung serat makanan yang relatif tinggi disertai dengan indeks glikemik yang rendah. Artinya tepung ubi jalar atau makanan berbasis tepung ubi jalar lebih lamban dicerna dan lamban meningkatkan kadar gula darah.
Ubi jalar yang dimasak bersama dengan kulitnya lebih banyak memberikan serat daripada oatmeal. Ubi jalar umumnya mengandung karbohidrat, gula, vitamin A, B, C, kalsium dan kalium. Ubi jalar yang digoreng akan meningkatkan bioavailabilitas betakaroten karena minyak berperan sebagai pelarut senyawa tersebut. Di dalam tubuh, betakaroten menjadi lebih mudah diserap dan akan mengalami metabolisme lanjutan.
Satu hal yang menggembirakan, perebusan hanya merusak 10% kadar betakaroten, sedangkan penggorengan atau pemanggangan dalam oven merusak hingga 20% kadar betakaroten. Menyantap satu porsi ubi jalar ungu kukus/ rebus sudah memenuhi anjuran kecukupan vitamin A 2100-3600 mg sehari.
Di luar negeri khususnya di negara-negara maju, ubi jalar dijadikan makanan mewah dan juga menjadi bahan baku aneka industri seperti industri fermentasi, tekstil, lem, kosmetik, farmasi dan sirup.
Berikut manfaat ubi jalar bagi kesehatan :
- Menjaga tekanan darah.
- Mencegah kanker.
- Menjaga berat badan.
- Membantu menjaga kesehatan pencernaan.
- Membantu mengurangi gejala arthritis (radang sendi).
- Membantu penderita diabetes.
- Mencegah serta mengobati sakit maag.
Referensi :
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/88677/ubi-jalar–kandungan-dan-manfaatnya/
