Eco enzyme adalah cairan serbaguna yang ramah lingkungan dan dihasilkan dari fermentasi sampah organik seperti buah dan sayuran. Ecoenzym ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong seorang pendiri Thai Organic Farming Association yang telah meneliti sejak tahun 1980-an.
Eco enzyme memiliki manfaat yang berlipat ganda. Dengan memanfaatkan sampah organic sebagai bahan bakunya, kemudian dicampur dengan gula dan air, proses fermentasinya menghasilkan gas O3 (ozon) dan hasil akhirnya adalah cairan pembersih serta pupuk yang ramah lingkungan. Prinsip proses pembuatan eco enzyme sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambah air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan.. Eco enzyme memiliki banyak manfaat seperti dapat digunakan sebagai growth factor tanaman, campuran deterjen pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak dan penurunan suhu radiator mobil. Enzim dihasilkan melalui fermentasi campuran gula merah, air limbah dapur atau sayuran segar serta limbah buah. Selama fermentasi karbohidrat diubah menjadi asam volatile dan disamping itu, asam organik yang ada dalam bahan limbah juga larut ke dalam larutan fermentasi karena pH enzim sampah bersifat asam di alam. Dalam proses fermentasi glukosa dirombak untuk menghasilkan asam piruvat. Asam piruvat dalam kondisi anaerob akan mengalami penguraian oleh piruvat dekarbosilase menjadi etanol dan karbondioksida, dimana bakteri Acetobacter akan merubah alkohol menjadi asetaldehid dan air yang selanjutnya akan diubah menjadi asam astetat. Berikut adalah cara untuk membuat eco enzyme yang bisa dilakukan dalam lingkup rumah tangga :
- 1 bagian gula (molase cair, molase kering, gula aren, gula kelapa, gula lontar).
- 3 bagian sayur dan buah. 10 bagian air (air sumur, air hujan, air buangan AC. Air isi ulang, air PAM, air gallon).
- Semua bahan dicampur dan diamkan selama 3 bulan dalam wadah plastic kedap udara (memiliki tutup bermulut lebar, boleh besr/kecil, serta berbahan plastic).
- Jika fermentasi berjalan baik, larutan fermentasi akan beraroma alcohol setelah 1 bulan dan beraroma asam segar seperti cuka setelah 2 bulan. Kemunculan lapisan jamur dan lapisan seperti jeli pada larutan fermentasi adalah hal yang wajar.