Monitoring Program Pajale Kecamatan Simpang Pematang

KedelaiGuna meningkatkan produksi tanaman pangan untuk mensukseskan program swasembada pangan, Pemerintah telah menganggarkan dana untuk berbagai program diantaranya Perluasan Areal Tanaman- Peningkatan Indeks Pertanaman ( PAT – PIP ) tanaman kedele, Pengembangan System of Rice Intensikasi ( SRI ) tanaman padi sawah dan Pengembangan Tanaman Jagung.  Berbagai pihak pun dilibatakan untuk ikut berpartisipasi, seperti MOU Kementrian Pertanian dengan TNI yang melibatkan Bintara Pembina Desa ( Babinsa ), pihak Universitas dan stage holder di bidang pertanian untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan.

Pada hari Minggu, tanggal 3 Agustus 2015 dilakukan monitoring kegiatan Perluasan Areal Tanaman- Peningkatan Indeks Pertanaman ( PAT – PIP ) tanaman kedele,  Pengembangan System of Rice Intensikasi ( SRI ) tanaman padi sawah dan persiapan pengembangan tanaman jagung di desa Wira Bangun dan Bangun Mulyo oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura Kab. Mesuji Yusup, S.P,  Kabid Penyuluhan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kab. Mesuji Slamet, Amd, dan Pimpinan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kec. Simpang Pematang Slamet Untaryo, Amd.

Kunjungan Tim Monitoring PajaleMonitoring Yang dilakukan oleh dinas dan badan terkait bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan tanaman yang diusahakan petani, dan masalah serta kendala yang dihadapi petani. Hal ini dilakukan setelah berbagai daerah terancam kekeringan karena dampak elnino dan kegagalan panen disebabkan karena serangan hama dan penyakit tanaman.

Dalam arahannya Kabid Tanaman Pangan Yusup, S.P, meminta petani / kelompok tani untuk memaksimalkan pemanfaatan bantuan pompa air ( blower ) sehingga lahan sawah semua petani dapat terairi dan pencegahan serta pengendalian hama dan penyakit tanaman padi dan kedele sedini mungkin (Early Warning ) dengan dibantu oleh petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman ( POPT ) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sehingga apa yang diharapkan petani dapat tewujud. (Tri/SP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *