Pembuatan Garam Nipah

Bahan yang digunakan adalah pelepah nipah yang yang sudah tua, biasanya pelepah yang sudah diambil daunnya, dan jika dipotong daging pelepahnya berwarna kemerahan (semakin kemerahan kadar garam semakin tinggi). Pada prinsipnya, proses pembuatan garam nipah ini adalah proses atau pemisahan kadar garam yang terkandung dalam pelepah nipah, yang terabsorbsi selama nipah tersebut hidup. Proses pembuatannya dimulai dari:

  1. Pengambilan bahan baku berupa pelepah nipah yang sudah tua sesuai kebutuhan.
  2. Pelepah yang sudah diambil selanjutnya dibakar sampai menjadi abu. Setelah pelepah menjadi abu, kemudian abu tersebut diayak untuk memisahkan antara abu nipah dengan abu/sisa kayu bakar. Abu nipah biasanya rasanya asin dan abunya lembut.
  3. Proses selanjutnya adalah prosen pencucian yaitu : setelah diperoleh abu nipah kemudian disiram oleh air, bisa air tawar, bisa juga air asin. Sampai abu tersebut larut kemudian larutan tersebut disaring untuk diambil airnya saja (air yang diambil untuk dijadikan garam jika tersusun air tersebut sudah bening) Proses pencucian dihentikan jika abu nipah tersebut sudah tidak asin lagi (apabila air yang digunakan adalah air tawar, atau dipandang air tampungan sudah cukup banyak jika air yang digunakan air asin)
  4. Setelah air saringan diperoleh, kemudian air tersebut dipanaskan di atas perapian, sampai airnya menguap dan diperoleh Kristal garam.
  5. Hasil garam yang diperoleh jika dibandingkan antara garam yang dicuci dengan air tawar dan air laut, ternyata lebih bagus air tawar yaitu lebih putih, bersih dan rasanya tidak kalat, sedangkan air asin kurang bersih, agak kalat dan cepat mencair.
  6. Garam langsung dapat digunakan sebagai bumbu masakan.

(Zae)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *