Musim tanam gadu periode April- September 2019, tanaman jagung di desa Tirtalaga Kecamatan mencapai 320 ha. tanaman jagung, merupakan komoditas pangan yang sangat cocok untuk ditanam. Hal ini disebabkan karena pada saat musim kemarau tiba, petani di desa tirtalaga tidak bisa menanam padi.
Pada tahun 2019, desa tirtalaga menjadi lokus kegiatan Sekolah lapang dalam kegaiatan percontohan inovasi teknologi tingkat BPP Kecamatan Mesuji. Salah satu, kegiatan yang dilaksanakan adalah pengendalian OPT jagung yang dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 29—30 Mei 2019. Kegiatan Sekolah Lapang (SL) tersebut dilaksanakan di 2 kelompok tani, yaitu poktan harapan jaya dan poktan sri rejeki. Dalam pengamatan dan pengendalian tersebut, melibat petugas pengamat hama Bapak Sumarji, selaku Koordinator POPT Kecamatan Mesuji yang ikut memandu dan didampingi penyuluh setempat.
Dalam kegiatan SL tersebut, petani diajak untuk sedini mungkin untuk melakukan pengamatan. Sumarji mengatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu kunci dalam berbudidaya, dengan pengamatan kita dapat mengetahui serangan hama atau penyakit sedini mungkin, ungkap sumarji.
Bersama-sama dengan penyuluh, POPT dan para petani kegiatan SL tersebut, berpencar untuk mengamati serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung. Dari pengamatan tersebut, ditemukan bahwa serangan OPT jenis ulat sangat dominan. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, akan ditentukan tingkat serangan dari jenis hama tersebut, apakah sudah melampaui ambang batas ekonomi atau tidak. Sehingga dapat ditentukan jenis tindakan yang akan dilakukan. Jenis-jenis tindakan yang dapat dilakukan mulai dari tindakan fisis, biologis dan kimia.
Diakhir kegiatan sekolah lapang, petani diajak untuk lebih bijak dalam menggunakan pestisida, dengan ketentuan penggunaan menggunakan 4 tepat, yaitu; tepat dosis, tepat waktu, tepat cara dan tepat sasarannya.
Kontributor: Muaddin
