Bupati dan Wakil Bupati Mesuji

Penyusunan Formulasi Pakan Ikan

Pakan merupakan kebutuhan utama dalam kegiatan budidaya perikanan. Sebagian besar petani pelaku budidaya perikanan pembesaran baik dengan kolam terpal dan kolam tanah mengeluhkan dengan mahalnya biaya untuk pakan. Apalagi ikan yang dibudidayakan adalah jenis ikan yang “rakus” dengan pakan seperti ikan lele. Inilah penyebab utama petani enggan melakukan budidaya pembesaran ikan. Salah satunya di desa Fajar Baru Kecamatan Panca Jaya, kebanyakan petani hanya melakukan budidaya pembesaran ikan hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga dan belum berorientasi pada pasar.

Secara umum sumber pakan ikan dibagi menjadi 2 yakni pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami berasal dari zooplankton dan fitoplankton yang ada dalam air, sedangkan pakan buatan merupakan pakan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk memenuhi nutrisi ikan dalam kegiatan budidaya. Sehingga dalam budidaya pembesaran ikan, inovasi dan kreatvitas petani pembudidaya sangat diperlukan untuk mendapatkan nilai tambah.

Pengetahuan yang harus dipahami dalam menyusun formulasi pakan ikan adalah kebutuhan ikan akan beberapa kandungan zat gizi antara lain adalah:

# Protein, Kebutuhan ikan akan protein berkisar 20—60 %. Untuk ikan-ikan laut biasanya kebutuhan protein cukup tinggi karena merupakan kelompok ikan karnivora yaitu berkisar antara 30—60%.

# Lemak, Kebutuhan ikan akan lemak berkisar anatara 4—18%. Sumber lemak biasanya dari hewani dan lemak nabati.

# Karbohidrat, Karbohidrat, terdiri dari serat kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Kebutuhannya berkisar antara 20—30%. Sumber karbohidrat biasanya dari nabati seperti jagung, beras, dedak, tepung terigu, sagu dan lain-lain. Kandungan serat kasar kurang dari 8 % akan menambah struktur pellet, jika lebih dari 8 % akan mengurangi kualitas pellet.

# Vitamin dan Mineral, Kebutuhan akan vitamin dan mineral berkisar antara 2—5%.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam menyusun formulasi pakan antara lain:

  1. Metode Pearsons Square (Metode segi empat Pearsons)
  2. Metode Aljabar
  3. Metode Linier (Program Linier)
  4. Metode coba-coba (Trial and Error)
  5. Metode Worksheet

# Pernyusunan Formulasi Pakan Ikan Dengan Metode Pearsons

Dalam penyusunan formulasi pakan ikan dengan metode ini didasari pada pembagian kadar protein bahan-bahan pakan ikan. Berdasarkan tingkat kandungan protein, bahan-bahan pakan ikan ini terbagi atas dua bagian yaitu:

  • Protein Basal, yaitu: bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan limbah yang mempunyai kandungan protein kurang dari 20%.
  • Protein Suplement, yaitu bahan baku pakan ikan, baik yang berasal dari nabati, hewani dan limbah yang kandungan protein lebih dari 20%.

Berikut langkah-langkah perhitungan formulasi pakan ikan dengan metode pearsons, antara lain:

# Kelompokkan bahan baku yang telah dipilih berdasarkan kadar protein, misalkan:

  • Bahan baku kelompok protein basal : Dedak halus 15,58 %, Tepung Jagung 9,50 %, dan Tepung Terigu 12,27%.
  • Bahan baku kelompok protein supplement: Tepung ikan 62,99%, dan Tepung Kedelai 43,36%.

# Hitung rata-rata dari masing-masing bahan baku kelompok protein basal dan protein supplement.

  • Protein basal : ( 15,58% + 9,50% + 12,27% )/ 3 = 109,35%
  • Protein supplement : ( 62,99% + 43,36% )/ 2 = 54,68%

# Tentukan kadar protein pakan ikan yang akan dibuat (misalkan 35%), dan buat kotak segiempat dengan bidang diagonalnya seperti gambar dibawah ini:

Metode Pearsonformulasi pakan metode pearsons# Lakukan perhitungan komposisi setiap bahan baku yang telah disusun, sebagai berikut:

  • Protein basal = (19,68% : 42, 23%) x 100% = 46,60%
  • Protein supplement = (22,55% : 42,23%) x 100% = 53,40%

Dari hasil perhitungan, maka komposisi bahan baku yang digunakan adalah

  • Tepung Ikan         = 53,40% : 2 = 26,7%
  • Tepung Kedelai   = 53,40% : 2 = 26,7%
  • Dedak halus         = 46,60% : 3 = 15,53%
  • Tepung Jagung    = 46,60% : 3 = 15, 53%
  • Tepung Terigu     =46,60% : 3 = 15,53%

Jadi, jika kita akan membuat pakan ikan sebanyak 100 kg maka komposisi bahan baku yang harus disiapkan sebagai berikut:

  • Tepung Ikan        = 26,7% x 100 kg               = 26,70 kg
  • Tepung Kedelai   = 26,7% x 100 kg               = 26,70 kg
  • Dedak halus         = 15,53% x 100 kg             = 15,53 kg
  • Tepung Jagung   = 15, 53% x 100 kg            = 15,53 kg
  • Tepung Terigu    = 15,53% x 100 kg             = 15,53 kg

(Muaddin, S.T.P. – Penyuluh Pertanian THL TBPP)

Respon (4)

  1. klo sy lihat bahan-bahan yang tertera tidak ada bahan basah untuk pencampurnya, sebaiknya pake apa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *