Piring Pelepah Pinang

Pelepah pinang merupakan bagian dari pohon pinang. Biasanya pelepah ini melindungi bagian dalam pohon pinang. pelepah itu dibiarkan berserakan di perkebunan dan kemudian mengering, saat musim kemarau sampah pelepah itu jadi mudah terbakar. Hal ini berbahaya karena bisa memicu kebakaran lahan. Ketika inovasi piring pelepah pinang dikembangkan, petani diuntungkan. Mereka tidak harus membersihkan area perkebunan dari pelepah yang setiap hari berjatuhan dan mengotori kebun. Perajin boleh mengambil dan memanfaatkan limbah pelepah itu sebagai bahan baku, tanpa harus membayar sedikit pun. Piring pelepah pinang memiliki tekstur yang unik. Piring tersebut lebih ramah lingkungan dan akan menggantikan fungsi dari styrofoam.

Mari kita simak  tata cara membuat piring pelepah pinang  tersebut:

Bahan yang diperlukan untuk membuat piring dari pelepah pinang:

  • Pelepah pinang dengan kadar air sekitar 10% hingga 15%.
  • Mesin pencetak upih pinang
  • Gerinda
  • Amplas ukuran P21
  • Air untuk mencuci pelepah pinang

Cara Membuat

  • Potong bagian pelepah pinang yang berjamur atau rusak.
  • Bersihkan pelepah pinang dengan air agar pasir dan kotoran lainnya hilang.
  • Keringkan pelepah pinang dengan penjemuran hingga kadar airnya antara 10% s/d 15%. Pelepah yang terlalu basah akan mengembang jika dicetak sedangkan yang terlalu kering akan retak. Jadi, penting sekali untuk mendapatkan kadar air yang sesuai.
  • Potong pelepah sesuai ukuran piring. Ini bertujuan agar pelepah dapat digunakan secara maksimal.
  • Cetak pelepah pinang pada mesin hot press, suhu 110oC selama satu menit.
  • Lepaskan piring dari mesin hot press dengan hati-hati.
  • Haluskan bagian tepi piring dengan gerinda dan amplas.
  • Piring dibersihkan menggunakan lap kering
  • Grading warna dan corak dilanjutkan dengan pengemasan.
  • Pemasaran

Piring yang dipasarkan kini tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Berbentuk persegi panjang dan bundar dengan beragam diameter. Dari segi warna, piring terbagi tiga grade yaitu A, B, dan C. Grade A adalah piring nyaris tanpa corak atau polos, grade B adalah piring setengah bermotif dan grade C adalah piring dengan banyak motif. Secara kualitas tidak ada perbedaan sama sekali di antara ketiga grade. Warna dan coraknya benar-benar tergantung pada pelepah pinang yang kita dapatkan. Rata-rata konsumen menyukai piring yang bermotif seperti serat kayu alami. Piring bermotif diharga sedikit lebih mahal karena tampilannya lebih bagus.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *