Pentingnya Memahami pH Tanah

0
4664
views

Mungkin mendengar istilah pH (potential of hydrogen) bukanlah suatu yang asing bagi kita, apalagi bagi para praktisi, agronomist dan petugas lapang yang terlibat langsung dalam dunia pertanian ataupun perikanan. Dalam berbudidaya pertanian peranan pH tanah merupakan faktor penting yang harus di ketahui agar keberhasilan budidaya dapat tercapai terutama terkait dengan proses penyerapan hara tanah oleh tanaman dan keberlangsungan organisme tanah.

pH tanah didefinisikan sebagai indikator tingkat keasaman dan kebasaan tanah, skala yang digunakan dalam pengukuran dari 0 – 14. Tanah dikatakan asam apabila memiliki skala kurang dari 7 dan dikatakan basa apabila memiliki skala lebih dari 7, sedangkan dikatakan normal apabila memiliki skala 7. Secara reaksi kimia, pH didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+).

Cara mengetahui pH tanah yang paling akurat adalah menggunakan sebuah alat pengukur pH yang disebut dengan pH meter. Selain itu, pengukuran pH tanah juga dapat dilakukan secara murah dengan menggunakan kertas lakmus. Namun sayangnya, banyak petani yang belum memiliki alat ini. Mungkin karena harganya yang cukup mahal atau kurangnya pengetahuan tentang pentingnya mengetahui pH tanah. Dengan mengetahui pH tanah, petani bisa menentukan skala pH yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Hubungan pH Dengan Berbagai Jenis Unsur-unsur Kimia Tanah

Pada tanah atau media tanam lainnya yang memiliki tingkat keasman tinggi, unsur magnesium, kalsium dan fosfor akan terikat secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada kondisi seperti itu, unsur alumunium dan mangan akan bersifat racun dan merugikan tanaman. Pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak efesien karena unsur hara tidak diserap tanaman. Tanaman akan tumbuh tidak normal dan produktifitas rendah dengan kualitas yang buruk. Untuk mengurangi tingkat keasaman dapat dilakukan dengan pemberian dolomit (Kapur Pertanian). Sedangkan, pada tanah (basa) unsur hara mikro seperti tembaga, mangan, seng dan besi akan terikat secara kimiawi dan tidak dapat diserap oleh tanaman. Seperti halnya tanaman pada tanah asam, pada tanah basa tanaman juga tidak akan tumbuh dan berproduksi secara maksimal. Pemberian kapur gypsum dapat dilakukan untuk menetralkan sifat basa tanah.

Hubungan antara pH Dengan Jenis Tanaman Yang Sesuai Pada Keadaan Tanah Tersebut (Pinus Lingga dan Marsono, 2007)

Dalam hal pengapuran tanah, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan pH tanah yang akan dibuat, misalnya pH 6,5 – 7. Umumya untuk tanah kering yang biasa ditanami dibutuhkan 4 ton/ha dolomit atau kalsit. Sedangkan untuk tanah gambut dibutuhkan sekitar 19 ton/ha. Pengapuran sebaiknya dilakukan menjelang musim hujan atau setelah musim kemarau (Pinus Lingga dan Marsono; 2007).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here